Cara Menanam Porang – Anda pastinya sudah pernah mendengar tentang tanaman porang. Porang merupakan jenis tanaman yang biasanya ditanaman sebagai tumpang sari di pinggiran hutan.
Tanaman yang memiliki nama latin Amorphophallus Muelleri Blume belakangan menjadi sebuah fenomena dikalangan petani.
BACA JUGA: Tanaman Porang: Morfologi dan Manfaat Porang untuk Kesehatan
Bukan tanpa sebab, karena tanaman umbi-umbian ini mampu mendongkrak pasar ekspor hingga menjadi komoditas super prioritas.
Selain karena nilai ekonominya, Anda pastinya sudah mengetahui bahwa porang populer karena budidayanya yang mudah dan toleran naungan.
Cara Menanam Porang yang Benar
Agar Anda mendapatkan hasil yang maksimal, Anda perlu memperhatikan aspek budidayanya. Lalu seperti apa penanaman porang yang benar?
Berikut ini cara penanaman tanaman porang yang benar.
Pengolahan Lahan
Satu hal yang perlu menjadi perhatian untuk menanam porang adalah pengolahan lahan. Karena akan berfungsi sebagai media penanaman porang.
Maka dari itu, sebelum benih ditanaman, lahan harus dibersihkan dari gulma dan digemburkan. Anda bisa lakukan pencangkulan ataupun dibajak.
BACA JUGA: Manfaat Porang untuk Industri Pangan Sampai Bahan Peledak
Lahan untuk penanaman porang juga tidak tergenang dari air dan memiliki keasaman tanah netral pH 6-7.
Jarak Menanam Porang
Setelah Anda menyiapkan lahan, sekarang waktunya Anda untuk menyiapkan area penanaman.
Apabila bibit berasal dari umbi, maka perlu dibuat lubang tanam yang berukuran sekitar 60x60x45 cm.
Sementara untuk jarak antar lubang tanam kira-kira 90×90 cm. Jarak antar lubang tanam juga bisa dikurangi menjadi sekitar 60×60 cm apabila ingin menghasilkan lebih banyak umbi, tetapi dengan ukuran kecil-sedang.
BACA JUGA: Cara Budidaya Tanaman Porang di Lahan Terbuka, Hasil Optimal!
Apabila Anda menggunakan media tanam yang berasal dari katak atau biji bunga, pastikan Anda membuat guludan. Atur jarak antar gulud sekitar 90 cm dan bubil dengan jarak 90 cm.
Kedalaman Tanah
Kedalam tanah dalam penanaman berpengaruh pada pertumbuhan dan umbi yang dihasilkan. Jika bibit ditanam terlalu dalam, hal itu bisa berakibat terhambatnya peranakan umbi dan perakarannya.
BACA JUGA: Peluang Usaha Agribisnis Modal Kecil untuk Skala Rumahan
Maka dari itu, Anda harus memperhatikan kedalaman tanah untuk penanaman. Kedalamannya berfariasi untuk setiap jenis bibit yang digunakan.
Untuk bibit katak dan biji bunga cukup ditanam dengan kedalaman 5 cm.
Sedangkan bibit yang berupa umbi kecil (200 g), Anda bisa menanamnya pada kedalaman 10 cm. Untuk bibit umbi yang lebih besar, tanam pada kedalaman 15 cm.
Pemilihan Bibit Porang
Anda bisa mendapatkan bibit porang dari umbi, katak (Bulbi), biji dari bunga, dan juga dari pembelahan embrio biji ataupun umbi (Poliembrioni).
Setiap bibit memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda. Untuk hasil yang cepat, pemilihan bibit dari umbi sangat disarankan.
Untuk bibit dari katak (bulbil), pastikan memilih katak yang diperoleh dari tanaman porang yang telah rebah. Hal ini ditandai dengan bagian ujung katak yang berwarna coklat mengkilap.
BACA JUGA: Bingung Milih Jurusan Pertanian Di Bandung? Di Masoem University Saja!
Anda sebaiknya melakukan penyemaian terlebuh dahulu pada bibit dari katak dan biji bunga. Kemudian Anda tanam dengan jarak yang berdekatan dalam tanah guludan.
Setelah mengalami masa dormansi sekali, bibit bisa langsung ditanam di lahan yang disiapkan.
Apabila Anda menggunakan jenis bibit ini, maka harus disiapkan satu tahun sebelum lahannya siap.
Penyimpanan Bibit Porang
Apabila bibit yang Anda miliki jauh sebelum masa tanamnya, maka Anda harus menyimpannya dengan sangat baik.
Anda disarankan untuk merendam bibit dalam larutan campuran fungsida mankozeb (0,2%) + insektisida monokrotofos (0,05%).
Anda harus merendamnya selama 10 menit, kemudian dikeringkan pada kondisi yang ternaungi selama 24 jam.
BACA JUGA:
Hal ini dilakukan agar bibit yang Anda miliki terhindar dari kerusakan dan busuk akibat serangan jamur patogen.
Umbi porang juga harus bersih dan disimpan dalam ruangan berventilasi baik pada suhu dingin sekitar 10 derajat celcius. Dengan suhu ini umbi bisa disimpan sampai berbulan-bulan.
Apabila disimpan dalam suhu ruangan, biasanya benih akan kehilangan berat mencapai 25%.
Waktu Tanam
Tanaman porang adalah jenis tanaman yang mengalami dormansi di masa kemarau. Ini adalah masa dimana tidak terjadinya pertumbuhan atau perkecambahan walaupun ditanam dalam kondisi yang optimum.
Untuk itu, perlu diperhatikan masa tanam pas agar benih bisa cepat tumbuh dan berkembang. Masa terbaik untuk menanam benih porang adalah pada awal musim penghujan, atau sekitar september-oktober.
Teknik Menanam Porang
Hal yang perlu diketahui dalam proses penanaman adalah:
- Bibit umbi langsung ditanam di lubang pada lahan yang disiapkan,
- Untuk bibit bukan dari umbi, disemai dalam guludan dengan jarak antar guludan 90 cm,
- Sebelum bibit diletakkan, lubang atau guludan yang dibuat ditutup dengan lapisan tanah bagian atas (topsoil) dan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang),
- Ketika peletakan benih, cula tunas menghadap ke atas,
- Area tanam yang telah diisi dengan benih kemudian ditutup tanah dengan ketebalan sekitar 3 cm.
Penutup
Itulah tadi hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika mulai menanam tanaman porang. Selain proses penanaman, pemupukan dan penyiangan gulma juga sangat penting dilakukan.
Tentu saja agar hasil panen yang diperoleh bisa maksimal. Sehingga usaha dan tenaga yang dikucurkan sejalan dengan hasil yang diperoleh. Semoga bermanfaat dan silahkan bagikan artikel ini jika Anda suka.