Tanaman porang merupakan salah satu tanaman komoditas yang saat ini digandrungi oleh kalangan petani. Hal ini disebabkan karena kebijakan pemerintah yang berkomitmen untuk mengembangkan porang sebagai salah satu prioritas.
Itulah mengapa tidak heran tanaman umbi-umbian ini memiliki nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi.
Pada semester awal 2021 Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat ekspor porang dari Indonesia telah mencapai angka 14,8 ribu ton.
Angka ini terus meningkat dibandingkan semester pertama di tahun 2019 lalu sebesar 5,7 ribu ton saja.
BACA JUGA: Manfaat Porang untuk Industri Pangan Sampai Bahan Peledak
Tanaman yang awalnya tidak dihiraukan tapi sekarang menjadi komoditas prioritas. Sebenarnya tanaman porang ini apa? mari simak ulasan berikut ini:
Apa Itu Tanaman Porang?
Porang merupakan jenis tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri Blume. Tanaman ini masuk ke dalam familia Araceae (talas-talasan) dan tergolong genus Amorphophallus.
Anda dapat melihat secara lebih lengkap taksonomi dari tanaman yang satu ini.
Regnum | Plantae |
Sub Regnum | Tracheobionta |
Super Divisio | Spermatophyta |
Divisio | Magnoliophyta |
Class | Liliopsida |
Sub Class | Arecidae |
Ordo | Arales |
Familia | Araceae |
Genus | Amorphophallus |
Species | Amorphophallus muelleri Blume |
Pada awalnya Amorphophallus ditemukan di daerah tropis di Afrika sampai dengan pulau-pulau Pasifik. Tanaman ini juga ditemukan di daerah beriklim sedang seperti China dan Jepang.
BACA JUGA: Cara Budidaya Tanaman Porang di Lahan Terbuka, Hasil Optimal!
Jenis yang dibudidayakan di Indonesia berasal dari Kepulauan Andaman (India) yang menyebar melalui Myanmar lalu ke Thailand dan sampai di Indonesia.
Morfologi Porang
Tanaman porang memiliki bentuk batang yang tegak lurus, halus, lunak dan biasanya berwarna hijau atau hitam dengan bercak putih. Batang primernya memiliki tiga batang sekunder dan akan memecah menjadi tangkai daun.
Tanaman ini juga memiliki jenis daun tunggal menjari ditopang oleh satu tangkai daun yang bulat. Di tiap tangkai daunnya biasanya keluar umbi batang sesuai musim tumbuh.
Daur hidup porang antara 4-6 tahun dengan ketinggian mencapai 1,5 meter sesuai kesuburan tanah.
Dalam siklus hidupnya, tumbuhan ini akan menghasilkan umbi layaknya jenis talas-talasan lainnya dan mengalami dormansi di musim kemarau.
Tanaman ini menghasilkan umbi batang yang berada di dalam tanah dan umbi katak (bulbil) yang terdapat pada setiap pangkal cabang atau tangkai daun.
Umbi yang dimanfaatkan untuk kebutuhan industri adalah umbi batangnya yang berbentuk bulat dan besar.
BACA JUGA: Cara Menanam Porang yang Benar, Agar Panen Berlimpah
Sementara untuk umbi katak, biasanya dimanfaatkan untuk kebutuhan bibit dan perbanyakan.
Umbi katak juga menjadi ciri khas tanaman porang yang tidak ditemukan pada jenis tanaman talas-talasan lainnya.
Manfaat Tanaman Porang
Umbi porang memiliki kandungan zat gukomannan yang merupakan turunan karbohidrat berbentuk polisakarida. Dari kandungannya yang beragam itulah, tanaman ini dibutuhkan untuk industri pangan, kimia, sampai farmasi.
Beberapa manfaatnya untuk kebutuhan tubuh manusia antara lain sebagai berikut:
Menurunkan Kolesterol
Menurut penelitian, porang mempunyai kandungan yang bisa membantu menurunkan kolesterol total, serta menurunkan lemak jahat LDL dan trigliserida.
Kandungan zat glukomannan-nya bisa menjadi solusi bagi penderita diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, maupun resistensi insulin.
Tanaman Porang untuk Diet Sehat
selain kaya kandungan glukomannan, umbi porang juga banyak mengandung serat, rendah kalori, serta mengandung tujuh macam asam amino esensial.
BACA JUGA:
Menurut studi dari Grethe Birketvedt, mengkonsumsi olahan makanan dari umbi porang bisa menjadikan tubuh untuk kenyang lebih lama. Tidak hanya itu, tapi juga cenderung untuk tidak makan berulang kali.
Sehingga membuat mengonsumsi makanan yang mengandung serat glukomannan lebih efektif dalam diet seimbang.
Meningkatkan Kesehatan Kulit
Kandungan glukomannan bisa menjadikan dapat mengurangi jerawat dan meningkatkan kesehatan kulit.
Tidak hanya itu, dari penelitian yang dilakukan F.Al-Ghazzewi. Glukomannan dari porang bisa mempertebal kulit dari alergi dan mempercepat penyembuhan luka.
Mencegah sembelit
Masalah sembelit juga bisa diatasi dengan olahan dari umbi porang.
Penambahan glukomannan ke makanan rendah serat meningkatkan jumlah bakteri probiotik dalam tinja. Itu juga meningkatkan fungsi gerakan usus sebesar 30 persen.
Selain manfaat di atas, tentu masih banyak sederet manfaat lain dari tanaman ini.
Tidak mengherankan jika kemudian porang menjadi tanaman unggulan dan penggarapannya diperhatikan langsung oleh pemerintah pusat.
Nyatanya, selain bermanfaat bagi manusia, budidaya tanaman ini juga menjadi salah satu sarana pemanfaatan sistem agroforestry, yang berdampak baik untuk kesuburan tanah dan flora di sekitarnya.
Itulah tadi ulasan seputar tanaman porang dan manfaatnya, semoga dapat bermanfaat.
Jika Anda suka dengan artikel ini, silahkan dibagikan agar lebih banyak lagi yang mengetahuinya.