Beranda » Bisnis » Cara Budidaya Tanaman Porang di Lahan Terbuka, Hasil Optimal!

Cara Budidaya Tanaman Porang di Lahan Terbuka, Hasil Optimal!

Budidaya tanaman porang menjadi satu topik yang menarik lantaran harga jualnya yang tinggi. Tidak heran mengapa banyak orang yang mencari tahu bagaimana cara untuk budidaya porang.

Cara Budidaya Tanaman Porang

Kandungan glukomannan pada umbinya menjadikan hasil tanaman ini sebagian besar diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Vietnam, Tiongkok, Australia, dan lain-lain.

BACA JUGA: Tanaman Porang: Morfologi dan Manfaat Porang untuk Kesehatan

Tanaman bernama latin Amorphophallus Muelleri Blume ini memang cenderung mudah dibudidayakan. Tanaman ini memiliki produktivitas yang tinggi, dan resiko serangan hama/penyakit yang relatif sedikit.

Cara Budidaya Tanaman Porang di Lahan Terbuka

Akan tetapi, lingkungan tumbuh juga mesti diperhatikan untuk memperoleh hasil yang optimal. Pembudidayaan tanaman porang di lahan terbuka menjadi hal yang perlu perhatian lebih.

Pasalanya, tanaman bernama lain konjac ini biasanya tumbuh dengan baik bila didekat pohon naungan yang meneduhi.

BACA JUGA: Manfaat Porang untuk Industri Pangan Sampai Bahan Peledak

Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya porang, agar bisa tumbuh optimal meskipun dalam lahan minim naungan.

Memperhatikan Syarat Tumbuh

Pada dasarnya porang bisa tumbuh pada tanah dengan kondisi apapun. Namun akan tumbuh baik pada ketinggian 100 – 600 mdpl, dengan pH tanah netral atau sekitar 6-7.

Sedangkan untuk lahan tanamnya sebaiknya gembur dan tidak tergenang air. Untuk pertumbuhannya, pirang butuh intensitas cahaya maksimum 40%.

Selain itu, suhu lingkungan lahan sebaiknya berkisar antara 25 – 35 °C dengan curah hujan antara 300 – 500 mm/bulan.

Persiapan Lahan Tanaman Porang

Cara selanjutnya untuk budidaya tanaman porang adalah memiliki lahan terbuka dengan naungan pohon disekitarnya.

BACA JUGA: Cara Menanam Porang yang Benar, Agar Panen Berlimpah

Apabila lahan terbuka tidak ada naungan, Pertanian.go.id menganjurkan untuk memberikan naungan lain seperti paranet supaya intensitas cahaya yang diperoleh tidak berlebih.

Untuk penanaman, jika bibit berasal dari umbi maka perlu dibuat lubang tanam 60x60x45 cm, jarak antara lubang tanam 90×90 cm.

Sedangkan apabila bibit dari katak (bulbil), cukup dibuat guludan dengan jarak antar guludan 90 cm.

Penanaman Tanaman Porang

Waktu paling baik untuk penanaman adalah ketika awal musim hujan, yaitu sekitar bulan November-Desember. Bibit yang ditanam bisa diperoleh dari katak (bulbil), umbi batang atau potongan umbi yang mempunyai titik tumbuh (apical meristem).

Tahapan penanamannya adalah dengan memasukkan bibit pada lubang yang sudah dibuat tadi. Kemudian menutup lubang tanam yang sudah diberi bibit dengan tanah setebal kurang-lebih 3 cm.

Pemeliharaan Tanaman Porang

Dalam proses budidaya porang perlu perawatan intensif dengan cara pemupukan dan penyiangan gulma. Hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil yang optimal.

Kebutuhan pupuk dalam budidaya tanaman porang antara lain pupuk kandang dan bisa ditambah dengan pupuk anorganik. Untuk pupuk anorganik disarankan mengikuti dosis N: P2 O5 : K2 O sebesar 40:40:80 kg/ha atau 40:60:45 kg/ha.

Penyiangan gulma juga mesti dilakukan berkala untuk mencegah kurangnya kebutuhan air dan unsur hara.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang porang bisa berupa serangga, jamur, bakteri, maupun virus. Hama yang paling umum biasanya adalah belalang, ulat Makassar orketti, ulat umbi araechenes dan nematoda.

Sedangkan penyakit yang umum adalah busuk batang semu, layu daun oleh jamur. Pertanian.go.id merekomendasikan menggunakan Basudin dan Thiodan untuk mencegah hama serangga.

Sementara untuk pengendalian penyakit bisa menggunakan fungisida Ridomil dan Benlate. Serta untuk pengendalian ulat umbi bisa menggunakan Carbofuran.

Tahap Panen

Tanaman porang sudah bisa dipanen setelah umurnya mencapai 2 tahun. Proses panennya dilakukan menjelang musim kemarau, ketika tanamannya rebah dan daunnya telah kering.

Porang yang dipanen adalah yang umbinya mencapai lebih dari 1 kg. Untuk umbi yang kurang dari 1 kg, sebaiknya ditinggal untuk di panen di tahun selanjutnya.

Umbi porang memang mengalami dormansi pada musim kemarau. Batang porang akan tumbuh kembali bila musim hujan tiba.

Itulah tadi tahapan-tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman porang agar memperoleh hasil yang maksimal.

Apabila tahapannya dilakukan dengan benar, satu pohon porang bisa menghasilkan umbi dengan berat 2 kg atau lebih besar lagi.

Itulah dia beberapa cara budidaya tanaman porang untuk lahan terbuka, semoga dapat bermanfaat. Silahkan bagikan artikel ini kepada teman, kerabat, atau keluarga Anda agar lebih bermanfaat lagi.

Bagikan Artikel: