Beranda » Inspirasi » Quarter Life Crisis: Pengertian, Tanda, dan Cara Menghadapinya

Quarter Life Crisis: Pengertian, Tanda, dan Cara Menghadapinya

Quarter Life Crisis – Halo Indonesian Blogger, mungkin Anda belum tahu apa yang dimaksud dengan QLC dan apakah saat ini Anda sudah merasakan QLC? Kali ini Indonesian Blogger akan membahasnya secara lengkap pada artikel ini.

Quarter Life Crisis

Hidup adalah sebuah proses dan perjuangan. Kadang hidup memberikan kesenangan, kadang pula memberikan kesedihan. Hampir semua orang pasti mengalami yang namanya Quarter Life Crisis.

Biasanya fase QLC ini dialami oleh orang orang yang akan memasuki atau sudah memasuki usia 25 tahun. Dimana pada usia ini akan banyak persoalan yang menimpa.

Apasih Quarter Life Crisis Itu? Berikut ini pengertian, tanda-tanda, dan juga cara menghadapi fase ini.

Pengertian Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis adalah situasi yang dialami oleh seseorang yang berusia 20 hingga 25 tahun. Pada fase perubahan ini tak jarang menimbulkan yang namanya “Krisis”.

Karena pada tahap ini manusia mengalami perubahan dalam kehidupan. Dimana pada usia 20 tahun keatas, sudah di anggap dewasa dan mampu menangani semua masalah dalam kehidupan dan mengambil keputusan yang beresiko.

Baca juga: Cara Menghadapi Ibu Yang Pemarah Dan Mudah Emosi

Namun, bagi Anda yang sedang mengalami fase ini tidak perlu terlalu khawatir, karena ini hanya satu tahap dalam hidup Anda menuju tahap kehidupan selanjutnya, dalam artian menjadi dewasa.

Tidak perlu dihadapi dengan ketakutan dan kebingungan yang berlebihan.

Perasaan takut dan kebingungan yang berlebihan membuat Anda lebih krisis dan goyah. Jadi Anda semakin tidak dapat mengidentifikasi langkah-langkah apa yang harus Anda ambil selanjutnya.

Tanda-Tanda Mengalami QLC

QLC sendiri dapat timbul dari dua faktor, internal dan eksternal.

Faktor internal berasal dari diri sendiri, di mana Anda mulai berpikir tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari pasangan, hingga karier bisnis.

Sementara faktor-faktor eksternal datang dari lingkungan Anda, faktor-faktor itu memaksa Anda untuk terlihat sempurna, yang pada gilirannya menyebabkan tekanan pada diri Anda.

1. Bingung Hidup Mau Dibawa Kemana

Anda sering bertanya-tanya hidup mau dibawa kemana, apa yang Anda inginkan di masa depan, di mana Anda ingin tinggal, apa yang ingin Andalakukan dalam karir, apakah bisa sukses, dan sebagainya.

Itu semua berasal dari keraguan Anda tentang apa yang Anda lakukan dan tidak merasa bahwa Anda dapat menghasilkan apa pun.

2. Bertanya Pada Diri Sendiri “Dimana Jodohku?”

Buka jejaring sosial, lihat foto teman-teman Anda yang sudah berpasangan, menikah dan punya anak, lalu akhirnya Anda mendapatkan tekanan.

Yang akhirnya membuat Anda bertanya-tanya: “Di mana teman hidupku?” bagaimana rupanya, bagaimana sifatnya, apakah aku akan bahagia dengan dia.

3. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Melihat lingkungan Anda, bertemu teman, saling sharing seputar pekerjaan dan prestasi mereka membuat Anda merasa rendah diri dan mulai membandingkan hidup Anda dengan mereka. Akhirnya, Anda merasa bahwa hidup Anda tidak seperti mereka.

Baca juga: Situs Lowongan Kerja Indonesia Yang Paling Terpercaya

4. Ragu Dengan Setiap Keputusan yang Diambil.

Pada usia dua puluh, Anda harus lebih dewasa dalam semua keputusan yang Anda buat. Tetapi Anda merasa itu berbanding terbalik dengan itu. Anda mulai meragukan semua keputusan yang Anda buat sampai akhir Anda tidak merasa bahagia.

5. Tidak Bahagia dengan Apa yang Anda Lakukan Sekarang

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, ragu dengan keputusan yang Anda buat, pada akhirnya membuat Anda tidak bahagia dengan apa yang Anda lakukan sekarang.

Merasa bosan dengan apa yang Anda lakukan setiap hari, apa yang Anda lakukan hanya untuk memenuhi tuntutan.

6. Tuntutan Lingkungan Membuat Anda Melakukan Hal yang Bukan Diri Anda

Anda sudah mulai mengikuti gaya hidup yang tidak Anda sukai. Mengikuti mode terbaru bahkan hal tersebut bukan diri Anda. Anda tidak menyadari bahwa apa yang Anda lakukan hanya menyenangkan lingkungan Anda, bukan diri Anda sendiri.

Anda hanya khawatir bahwa Anda tidak dapat diterima oleh lingkungan Anda untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak Anda suka.

Tips Menghadapi Quarter Life Crisis

Setelah kita membahas apa itu quarter life crisis dan apa saja tanda-tandanya, sekarang kita akan membahas tips dalam menghadapi quarter life crisis.

1. Jangan Memandingkan Diri dengan Orang Lain

Cara yang pertama adalah dengan berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain. Karena jika Anda terus membandingkan diri ANda, maka Anda tidak akan pernah bisa bersyukur dan akan selalu mengeluh.

Jika saat ini teman Anda sudah sukses menjadi manager di usia 25, sedangkan Anda masih menjadi karyawan kantoran biasa. Tidak masalah, Anda harus tetap bersyukur karena Anda masih bisa bekerja dan menghasilkan gaji setiap bulannya.

2. Bersyukur Atas Apa yang Anda Miliki

Tips berikutnya adalah bersyukur atas apa yang Anda miliki sekarang. Pahami bahwa masing-masing manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Siapa yang tahu kelebihan apa yang Anda miliki, dan teman Anda tidak memiliki itu? Ini artinya Anda harus bersyukur. Bahkan dengan kekurangan Anda, Anda harus belajar menerimanya.

3. Cerita dengan Orang yang Anda Percaya

Saat Anda bercerita, beban mental yang Anda rasakan akan sedikit berkurang.

Jadi, jangan ragu untuk memberi tahu teman Anda bahwa Anda telah mengalami quarter life crisis, karena dari sana Anda akan menemukan solusi yang tepat untuk orang yang sudah mengalami itu dan bagaimana cara melewatinya.

Jangan ragu dan malu menceritakan kisah itu, beban yang Anda rasakan untuk diri sendiri akan menyebabkan depresi.

4. Kembangkan Minat Baru

Untuk membebaskan diri dari quarter life crisis, kembangkan atau temukan minat baru. Jangan biarkan diri Anda berpikir terlalu banyak tentang hal-hal yang membuat Anda lebih stres, cari bakat tersembunyi yang ada dalam diri Anda.

Baca juga: 5 Cara Menghasilkan Uang Untuk Anak Muda Yang Populer

Kenali diri Anda yang baru, cari hal-hal yang membuat Anda merasa bahagia. Dengan mengembangkan minat baru, Anda akan merasakan hidup lagi dan menjadi lebih bahagia.

Penutup

Yang perlu Anda lakukan untuk melewati Quarter Life Crisis adalah dengan menghentikan sikap overthinking. Anda wajib dan perlu meyakinkan diri sendiri dan mulai lakukan sesuatu.

Selain itu, Anda juga harus bisa mengontrol ekspektasi Anda. Tidak perlu mengharapkan sesuatu secara berlebihan. Nikmati proses yang Anda mulai, jangan takut dengan kegagalan.

Penutup yang terakhir adalah, Anda hanya perlu meyakinkan diri sendiri, bahwa Anda sedang berada pada posisi dan kondisi yang tepat. Yang Anda butuhkan hanyalah bertahan dan berjuang sedikit lagi, agar semua jadi tak terlalu berat.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jika ada kekurangan saya mohon maaf, jika Anda suka artikel ini, silahkan dibagikan di media sosial Anda agar lebih banyak lagi yang bisa mengatasi quarter life crisis ini, terima kasih.

Bagikan Artikel: